SELAMAT DATANG DI BLOG OPBS

MAN 1 SURAKARTA

Program Boarding School Sains Riset dan Teknologi MAN 1 Surakarta adalah salah satu program unggulan jurusan IPA yang menyediakan fasilitas asrama dan pengembangan diri untuk siswanya. Program ini diharapkan untuk menyiapkan peserta didik yang berakhlakul kharimah, taat dalam beribadah, dan mempunyai bidang keahlian sains, bahasa Inggris, dan ICT (Information and Communication Technologies) sehingga mampu mengembangkan diri sebagai intelektual muslim.

Our Account

YOUTUBE

Visit

INSTAGRAM

Visit

TWITTER

Visit

BLOG

Visit

Mading Dan Kegiatan

Kamis, 21 April 2022

Hari Kartini 2022

Hari Kartini 2022

 


ARTIKEL

    Raden Adjeng Kartini atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Pribumi-Nusantara. Lahir pada 21 April 1879, Jepara. Serta putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosronigrat dan M.A. Ngasirah. Menjalani masa sekolah hingga usia 12 tahun, R.A. Kartini sendiri mengenyam pendidikan di Europese Lagere School. Meninggal pada 17 September 1904 Kabupaten Rembang, merupakan pasangan dari Raden Adipati Joyodiningrat dan memiliki seorang anak bernama Soesalit Djojoadhiningrat.

    Meskipun berada di rumah ia aktif dalam melakukan korespondensi atau surat- menyurat dengan temannya yang di Belanda, sebab beliau juga fasih dalam berbahasa Belanda. R.A. Kartini banyak membaca surat-surat kabar majalah kebudayaan Eropa yang menjadi langganannya yang berbahasa Belanda. Di usianya yang ke-20 ia bahkan banyak membaca buku-buku karya Louis Coperus yang berjudul De Stille Kraacht, karya Van Eeden Augusta De Witt. Ketertarikannya dalam membaca kemudian membuat beliau memiliki pengetahuan yang cukup luas soal ilmu pengetahuan dan kebudayaan. R.A. Kartini memberi perhatian khusus pada masalah-masalah wanita melihat perbandingan antara wanita Eropa dan wanita pribumi. Selain itu ia juga menaruh perhatian pada masalah sosial yang terjadi menurutnya, seorang wanita perlu memperoleh persamaan, kebebasan, otonomi, serta kesetaraan hukum.

    Surat-surat yang kartini tulis lebih banyak berupa keluhan-keluhan mengenai kondisi wanita pribumi. Ia melihat contoh kebudayaan Jawa yang ketika itu lebih banyak menghambat kemajuan dari perempuan pribumi ketika itu. Cita-cita luhur Kartini adalah ia ingin melihat perempuan pribumi dapat menuntut ilmu dan belajar seperti sekarang ini. Gagasan-gagasan baru mengenai emansipasi atau persamaan hak wanita pribumi itu dianggap sebagai hal baru yang dapat merubah pandangan masyarakat. Kartini juga menyinggung tentang agama, misalnya ia mempertanyakan kenapa laki-laki dapat berpoligami dan mengapa kitab suci itu harus dibaca serta dihafal tanpa perlu kewajiban untuk memahaminya.

    Dalam biografi R.A. Kartini, diketahui dari pernikahannya dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang akhirnya memiliki seorang anak. Namun miris, beberapa hari kemudian setelah melahirkan anaknya yang pertama R.A. Kartini pun wafat di usia 24 tahun. Berkat perjuangannya kemudian pada tahun 1912 berdirilah sekolah wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang kemudian meluas ke Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon serta daerah lainnya. Sekolah tersebut kemudian diberi nama “Sekolah Kartini” untuk menghormati jasa-jasanya

    Sepeninggal R.A. Kartini kemudian seorang pria Belanda bernama J.H. Abendanon menjabat sebagai menteri kebudayaan, agama dan Kerajaan Hindia Belanda mulai mengumpulkan surat-surat yang pernah ditulis oleh R.A. Kartini. Dari situlah kemudian disusunlah buku yang awalnya berjudul “Door Duisternis Tot Licht” kemudian diterjemahkan dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang” pada tahun 1911. Atas jasa R.A. Kartini, Presiden Sukarno pada saat itu kala itu mengeluarkan instruksi berupa keputusan presiden RI tahun no.18 tahun 1964 pada tanggal 2 Mei yang berisi penetapan Kartini sebagai pahlawan kemerdakaan nasional. Sukarno juga menetapkan hari lahir Kartini tanggal 21 April, diperingati sebagai Hari Kartini hingga saat ini.

“Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama itu” -R.A. Kartini


Oleh Ardina Rinasa Aulia 


KALIGRAFI

Oleh  Octavia Ferdina Faradilla Ramadhani dan Safira Nur Andini


PANTUN
Oleh Hanifah Salsa Utami dan Iffah Niswa Nafisa


PUISI
Oleh Farah Shofa Nuhaa


POSTER 
Oleh Falihah Azka 'Ulayya


Oleh Chanaya Joen Vitrialaras


SYAIR
Oleh Adhanna Khadijah Putri



Kelompok 2:

  • Adhanna Khadijah Putri
  • Ardina Rinasa Aulia
  • Chanaya Joen Vitrialaras
  • Destina Putri Bilqis
  • Falihah Azka 'Ulayya
  • Farah Shofa Nuha
  • Hanifah Salsa Utami
  • Iffah Niswa Nafisa
  • Octavia Ferdina Faradilla Ramadhani 
  • Safira Nur Andini


Kamis, 07 April 2022

World Health Day 2022

World Health Day 2022

 WORLD HEALTH DAY 2022


Pada tanggal 7 April, kita semua merayakan World Health Day atau Hari Kesehatan Dunia. Hari Kesehatan Dunia ini dirayakan untuk memperingati berdirinya WHO (World Health Organization) serta digunakan sebagai salah satu sarana untuk menyadarkan masyarakat mengenai permasalahan kesehatan di dunia ini.

 

Seperti yang kita tahu, masih banyak permasalahan kesehatan di seluruh dunia yang belum dapat teratasi secara merata. Sehingga, masih terus diperlukan upaya untuk mengatasi permasalahan kesehatan. Diperlukan koordinasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi permasalahan kesehatan. Kita tidak bisa hanya bergantung kepada pemerintah. Pemerintah sudah memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana kesehatan. Namun, itu semua belum cukup untuk mengatasi permasalahan kesehatan. Kita semua juga harus berpartisipasi, dengan cara menjaga diri kita sendiri.

 

WHO memperkirakan setidaknya 13 juta kematian di dunia setiap tahunnya disebabkan oleh keadaan lingkungan yang mereka tinggali sendiri. Lingkungan bahkan planet kita ini sudah tercemar. Kita menghirup udara yang telah bercampur dengan asap kendaraan berbahan bakar fosil dan kita dapat menemukan sampah plastik berserakan dimana-mana bahkan di lautan sekalipun. Tidak dapat dibayangkan berapa banyak zat asing dan berbahaya yang telah masuk kemudian merusak tubuh kita. Ini adalah permasalahan yang serius. Lingkungan kita pada akhirnya dapat menjadi pembunuh bagi diri kita sendiri. Maka dari itu WHO memutuskan untuk memfokuskan global agar menjaga manusia dan planet bumi ini supaya tetap sehat.

 

Pada tahun ini, untuk merayakan Hari Kesehatan Dunia, WHO mengambil tema "Our Planet, Our Health" dalam Bahasa Indonesia berarti "Planet Kita, Kesehatan Kita". Kalimat yang singkat namun bermakna dalam. Kita harus menjaga kesehatan planet untuk menjaga kesehatan diri kita sendiri. Bumi kita yang awalnya bersih, asri, dan juga belum tercemar oleh polusi kini telah berbanding terbalik dengan keadaan yang sebelumnya. Sampah menumpuk dimana-mana, naiknya suhu udara, dan limbah berbahaya yang hidup berdampingan dengan kita. Bagaimana bisa kita hidup di lingkungan seperti ini? Lantas, bagaimanakah cara kita menyikapinya?

 

Solusinya mudah, hanya perlu membiasakan hal-hal kecil seperti; menanam pohon, membuang sampah pada tempatnya, mengolah limbah sebelum di buang, dan lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum dari pada transportasi pribadi. Sebenarnya, masih banyak hal-hal kecil yang dapat kita lakukan untuk mengembalikan kesehatan Bumi. Kita bahkan sudah diajarkan mengenai hal-hal kecil seperti itu sejak berada di bangku sekolah dasar, kini saatnya bagi kita untuk mengaplikasikannya pada kehidupan nyata.

 

Mari kita jaga kesehatan kita, dengan menjaga Planet Bumi kita. Mulailah dari hal-hal kecil. Sekecil apapun itu akan besar artinya bagi kesembuhan planet kita. Demi diri kita sendiri, demi orang-orang yang kita sayangi, ayo jaga Bumi kita ini!🌏👩‍⚕️👨‍⚕️

 

- Health Departement 2021/2022



Contact

Talk to us

Hubungi kami untuk kritik dan saran

Address:

Jl. Sumpah Pemuda No.62, Kadipiro, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57136

Work Time:

Every Day

Diberdayakan oleh Blogger.

MUHADOROH KUBRO 2023

MUHADOROH KUBRO 2023        Dalam era globalisasi dan perubahan sosial yang signifikan, pemahaman tentang ajaran Islam dan bahasa sering k...

Cari Blog Ini